Pelabuhan di Indonesia Timur yang menjadi pusat penampungan komoditas pala abad ke 16 adalah
SBMPTN
julitawidyasari
Pertanyaan
Pelabuhan di Indonesia Timur yang menjadi pusat penampungan komoditas pala abad ke 16 adalah
2 Jawaban
-
1. Jawaban BagusFirdaus1
Komoditas Perdagangan Utama Di Nusantara Pada Abad 16
Pada artikel sebelumnya telah disinggung tentang aktivitas pelayaran di nusantara yang melibatkan banyak negara asing yang melakukan transaksi perdagangan di Indonesia, di antaranya para pedagang Arab, Persia, India, dan Cina. Apa sesungguhnya yang membawa mereka datang ke Indonesia?
Para pedagang Arab, Persia, India dan Cina tentu memiliki tujuan tertentu. Sejak jatuhnya Malaka pada tahun 1511 M ke tangan Portugis, telah membawa dampak yang sangat besar di nusantara, yaitu berubahnya arus perdagangan yang menyebabkan nusantara menjadi sangat ramai. Banyak pelabuhan sebagai pusat perdagangan mulai terbentuk. Sehingga semakin menegaskan pentingnya nusantara bagi perdagangan saat itu.
Adapun beberapa komoditas perdagangan yang menjadi buruan para pedagang antara lain sebagai berikut:
1. Cengkih
Komoditas cengkih terpusat pada beberapa wilayah perdagangan nusantara, yaitu di wilayah timur Kepulauan Indonesia. Diantaranya dari Ternate dan Tidore (Maluku) dibawa barang komoditi ke Somba Opu, ibukota Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan. Sebagaimana diketahui, Somba Opu pada abad ke-16 telah menjalin hubungan perdagangan dengan Patani, Johor, Banjar, Blambangan, dan Maluku. Adapun Hitu (Ambon) menjadi pelabuhan yang menampung komoditi cengkih yang datang dari Huamual (Seram Barat).
Semua pelabuhan tersebut umumnya didatangi oleh para pedagang Jawa, Cina, Arab, dan Makassar. Pada abad ke-15, Sulawesi Selatan telah didatangi pedagang Muslim dari Malaka, Jawa, dan Sumatra. Dalam perjalanan sejarahnya, masyarakat Muslim di Gowa terutama Raja Gowa Muhammad Said (1639-1653) dan putra penggantinya, Hasanuddin (1653-1669) telah menjalin hubungan dagang dengan Portugis -
2. Jawaban khurmalasari
Tidore atau apa sih