contoh cerpen tentang ikhlas singkat

Terik sinar matahari di siang hari seringkali mematahkan semangat siswa-siswi untuk terus belajar. Ketahuilah, siang hari begini kondisi siswa-siswi sudah kehabisan tenaga untuk berfikir lebih kritis lagi akan pelajaran. Tapi, suara lonceng bel istirahat seketika bak memberikan semangat bagi siswa-siswi lagi. Sorak sorai dari mereka pun menggema dipenjuru kelas. Satu per satu dari mereka mulai berhambur ke luar kelas menuju satu tempat, yaitu kantin sekolah. Begitu juga dengan Hasna, siswi berjilbab dengan tafsir yang seringkali ia bawa kemana-mana.
Di kantin, Hasna bejalan kesalah satu stand pedagang yang menjajakan cilok kuah. Ia memesannya dan duduk dimeja sudut kantin. Ketika ia sedang menyantap makanannya, ia melihat sosok anak laki-laki dengan wajah memelas duduk diteras kantin. Ia pun mendekati anak laki-laki itu.
" Bayu? Gak makan siang? ", Tanya Hasna yang ternyata itu adalah Bayu. Hasna tahu anak laki-laki itu kerap kali hanya duduk diteras kantin tanpa memesan makanan.
" Oh enggak, gak terlalu lapar ", Bayu tersenyum.
" Siang begini pasti murid udah lapar ", Ucap Hasna.
" Aku tidak memiliki uang lagi, tahulah sekolah ini masih menginginkan spp "
Hasna tersenyum, ia meraih saku rok-nya dan memberikan rupiah kepada Bayu. " Terimalah, lalu kita makan siang bersama ".
" Gak usah, aku gak terlalu lapar ".
" Gak boleh nolak rezeki, aku ikhlas memberikan itu ".
" Makasih Na ". Mereka pun makan siang di kantin bersama.