IPS

Pertanyaan

contoh cerita masyarakat masyarakat badui 3 paragraf

1 Jawaban

  • Satu lagi liburan hemat yang tak kalah menarik adalah mengeksplorasi asal-usul suku Baduy. Tak sedikit kisah tentang mereka bahkan hingga sesuatu yang lucu mulai dari kesehariannya, cara berpakaiannya sampai logat bicaranya. Pada umumnya, orang mengenal suku Baduy sebagai orang pedalaman yang bertempat tinggal dibawah-bawah bukit, mencari sumber makanannnya melalui tanam-menanam dan hasil bumi, memiliki kepercayaan adat yang kental hingga saling terjaga dan terpelihara diantaranya dengan baik.
    Terlepas dari hal-hal tadi, tak sedikit pula yang memandang asal-usul suku Baduy dari satu segi saja yang tak lain adalah menganggap mereka sebagai manusia yang tersingkirkan. Padahal, bukanlah seperti itu sikap yang seharusnya karena mereka juga manusia biasa seperti orang-orang pada umumnya. Namun, yang membedakan adalah tata cara hidupnya, sosialnya serta kebudayaan nenek moyang yang turun temurun.

    Dalam liburan hemat untuk mengekplorasi asal-usul suku Baduy , terlebih dahulu kenali suku Baduy ini sendiri. Suku Baduy merupakan sebuah suku pedalaman yang berada diwilayah kabupaten Lebak dan tak jauh dari kota Rangkasbitung. Suku Baduy berasal dari tiga tempat yang masing-masing memiliki perbedaan mulai dari cara berpakaian, penampilan sampai sifatnya yang terdiri dari:
    1. Suku Baduy dalam
    Suku Baduy dalam yakni suku Baduy yang berdomisili dikawasan Tiga Tangtu yaitu Cikertawana, Cikeusik dan Cibeo.
    2. Suku Baduy Panamping
    Yaitu suku Baduy yang berdomisili diwilayah luar Tangtu dan menempati 27 kampung didesa Kenekes dan masih terikat dengan hukum adat dibawah kepala adat atau pimpinan Puun.


    Saat mengekslporasi asal-usul suku Baduy dalam liburan hemat yang bisa anda lakukan, tentu anda bertanya-tanya mengapa mereka disebut dengan suku Baduy. Berdasarkan cerita asalnya, kata Baduy berasal dari sebutan golongan kaum Islam karena mereka tak mau mengikuti ajaran Islam. Sedangkan di Saudi Arabia, suku Badui merupakan sebutan dari golongan yang membangkang dan tak mau tunduk serta sulit diatur.
    Berdasarkan kepercayaan yang dianut oleh mereka, orang-orang Kenakes mengaku sebagai keturunan Batara Cikal yaitu satu dari 7 dewa yang diutus ke bumi. Nah, asal-usul suku Baduy inilah yang sering dihubungkan pada kehadiran nabi Adam yang mereka anggap sebagai nenek moyang pertama. Mereka memiliki keyakinan bahwa nabi Adam beserta keturunannya termasuk golongan warga Kenakes yang memiliki tugas untuk bertapa guna menjaga harmoni dunia.
    Para ahli sejarah memiliki pendapat yang berbeda tentang asal-usul suku Baduy ini berdasarkan bukti prasasti yang ditinggalkan. Dalam catatan perjalanan oleh pelaut asal Tiongkok dan Portugis dan cerita rakyat tentang “Tatar Sunda” yang minim kehadirannya, suku Kenakes ini dikaitkan kerajaan Sunda sebelum keruntuhannya pada abad sekitar ke-16 yang berpusat di Pakuan Pajajaran dan sekarang merupakan wilayah disekitar Bogor. Perbedaan pendapat tersebut memberikan prediksi pada dugaan bahwa dimasa lalu identitas serta kesejarahannya sengaja ditutup untuk melindungi masyarakat Kanekes dari serangan musuh Pajajaran. Adalagi pendapat dari Don Hasman seorang traveler senior yang sudah keliling dunia. Beliau juga sangat berjasa bagi orang baduy karena mengenalkan suku baduy ke dunia luas. Menurut beliau suku baduy memang sudah ada sejak dahulu kala. Tidak ada hubungan dengan kerajaan Padjajaran ataupun suku sunda dulu kala. Mereka dari awal sudah ada disana turun temurun. Hal ini didasarkan penelitian yang dilakukan olehnya. Dilihat dari kerangka wajah, perabotan dapur dan budayanya sangat jauh dengan kesamaan orang sunda.
    Dari bahasa yang digunakan, suku baduy menggunakan dialek sunda banten. Tapi beberapa orang sudah mulai bisa berbahasa Indonesia meski hanya belajar lewat para pengunjung yang datang. Suku Baduy juga tidak pernah mengenal tulisan apalagi sekolah. Sehingga adat istiadat, budaya, agama mereka disampaikan melalui lisan turun temurun. Pernah suatu hari dijaman Orde Baru, pemerintah mengusulkan pembangunan sekolah dan fasilitas umum lainya namun mereka menolak dengan alas an hal tersebut melanggar adat dan istiadat suku Baduy.


    Berdasarkan asal usul suku Baduy, kepercayaan suku baduy adalah Sunda Wiwitan. Sunda Wiwitan adalah kepercayaan yang berakar pada pemujaan kepada arwah nenek moyang (animisme) yang pada perkembangan selanjutnya juga dipengaruhi oleh agama Budha, Hindu, dan Islam. Inti kepercayaan tersebut ditunjukkan dengan adanya pikukuh atau ketentuan adat mutlak yang dianut dalam kehidupan sehari-hari orang Kanekes (Garna, 1993). Isi terpenting dari ‘pikukuh’ (kepatuhan) Kanekes tersebut adalah konsep “tanpa perubahan apapun”, atau perubahan sesedikit mungkin:
    Lojor heunteu beunang dipotong, pèndèk heunteu beunang disambung.
    (Panjang tidak bisa/tidak boleh dipotong, pendek tidak bisa/tidak boleh disambung)


Pertanyaan Lainnya