B. Indonesia

Pertanyaan

Contoh puisi dengan faraprase terikat dan paraprase bebas? Tolong jawab sekarang

2 Jawaban

  • MENYESAL

    PAGIKU HILANG SUDAH MELAYANG,
    HARI MUDAKU SUDAH PERGI,
    SEKARANG PETANG DATANG MEMBAYANG,
    BATANG USIAKU SUDAH TINGGI.

    AKU LALAI DI HARI PAGI,
    BETA LENGAH DI MASA MUDA,
    KINI HIDUP MERACUN HATI,
    MISKIN ILMU, MISKIN HARTA.



    AH, APA GUNA KUSESALKAN,
    MENYESAL TUA TIADA BERGUNA,
    HANYA MENAMBAH LUKA SUKMA.

    KEPADA YANG MUDA KUHARAPKAN,
    ATUR BARISAN DI HARI PAGI,
    MENUJU KEARAH PADANG BAKTI.


    (ALY HASJMY)

    A. Mencari Arti kata yang sulit
    Hilang : tidak ada lagi/ lenyap/ tidak kelihatan
    Melayang : Pergi jauh terbang/ hilang
    Petang : Waktu sudah tengah hari
    Membayang : kelihatan seperti bayang-bayang / kelihatan samar-samar
    Batang : bangkai/mayat/ ia telah menjadi
    Lalai : kurang hati-hati atau tidak mengindahkan
    Lengah : Bermalas-malasan
    Beta : aku/saya
    Meracun hati : penuh derita/ tidak bahagia
    Luka sukma : Sakit hati
    Atur barisan :Merencanakan segala sesuatu mulai sekarang
    Padang bakti : tempat yang dihormati.
    B. Parafrasa Terikat
    MENYESAL
    Kini PAGIKU HILANG SUDAH MELAYANG entah kemana
    Sekarang HARI MUDAKU SUDAH PERGI jauh tak kan pernah kembali
    KINI hanya PETANG yang DATANG MEMBAYANGi alam pikiranku
    Yang kini BATANG USIAKU SUDAH mulai TINGGI.
    Dulu AKU LALAI DI HARI PAGI,
    Karena BETA LENGAH DI MASA MUDA yang masih suka bermalas-malasan
    Hingga KINI HIDUP menjadi MERACUN HATI tak bisa berbuat apa-apa lagi
    Sudah MISKIN ILMU, MISKIN HARTA pula

    Namun AH, APA GUNA KUSESALKAN,
    Karena MENYESAL TUA itu TIADA BERGUNA,
    HANYA MENAMBAH LUKA SUKMA di hati
    KEPADA YANG MUDA KUHARAPKAN,
    Untuk ATUR BARISAN DI HARI PAGI,
    MENUJU KEARAH PADANG BAKTI.
  • Contoh :
    Gadis Peminta-minta
    Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
    Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
    Tengadah padaku pada bulan merah jambu
    Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
    Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
    Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
    Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
    Gembira dari kemayaan riang.
    Duniamu yang lebih tinggi dari menara katerdal
    Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kauhafal
    Jiw begitu murni, terlalu murni
    Untuk dapat membagi dukaku
    Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
    Bulan di atas itu tak ada yang punya
    Dan kotaku, oh kotaku
    Hidupnya tak lagi punya tanda
    (Toto Sudarto Bachtiar, suara, 1950 )

Pertanyaan Lainnya