Sebutkan contoh kebijakan Moneter?
IPS
diahpuspa203
Pertanyaan
Sebutkan contoh kebijakan Moneter?
1 Jawaban
-
1. Jawaban muammar2612
Kebijakan moneter ada 8 yaitu :
1. Politik Diskonto ⇒ Diskonto adalah tingkat bunga yang harus dibayar oleh bank umum atas pinjaman dari bank sentral. Kebijakan ini dilakukan oleh bank sentral dengan mengubah-ubah tingkat bunga.
2. Operasi pasar terbuka (OPT) ⇒ Kebijakan ini dilakukan oleh Bank Sentral dengan menjual atau membeli surat-surat berharga baik milik pemerintah atau swasta. Dengan penjualan surat berharga oleh Bank Sentral, maka akan mengurangi cadangan umum dari bank umum sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat akan turun.
3. Mengubah cash ratio ⇒ Cash ratio yaitu angka perbandingan minimum antara uang tunai yang dimiliki oleh bank umum dengan jumlah uang giral, misalnya cek dan giro yang boleh dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan. Angka perbandingan tersebut adalah minimum cash ratio. Contoh :-apabila besarnya cash ratio adalah 10% berarti untuk setiap Rp 1,00 uang tunai yang dimiliki bank umum bank itu boleh menciptakan uang giral sebanyak maksimum Rp 10,00.-
4.Perubahan cadangan minimum ⇒ Perubahan cadangan minimum yang dimiliki oleh bank umum dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar.-Apabila ketentuan cadangan minimum diturunkan, jumlah uang beredar cenderung naik. Apabila ketentuan cadangan minimum dinaikkan,jumlah uang akan cenderung turun.
5.Kebijakan Devaluasi dan Revaluasi ⇒ Devaluasi adalah kebijakan bank sentral untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri (rupiah) terhadap mata uang asing. Kebijakan ini dilakukan dengan tujuan memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
Kebijakan revaluasi adalah kebijakan bank sentral menaikkan nilai mata uang dalam negeri (rupiah) terhadap mata uang asing. Revaluasi dilakukan bank sentral jika keadaan ekonomi sudah meningkat dalam arti barang-barang dalam negeri sudah mampu bersaing dengan barang-barang luar negeri.
6.Sanering Sanering adalah kebijakan bank sentral untuk memotong nilai mata uang dalam negeri (rupiah). Kebijakan ini dilakukan jika negara mengalami hiperinflasi (inflasi di atas 100 %). Sanering pernah dilakukan Indonesia pada tahun 1950 dengan memotong uang sebesar 50%. Jadi, uang dengan nominal Rp1000,- nilainya tinggal Rp500,-.
7.Kebijakan kredit selektif ⇒ Diterapkannya kebijakan ini ditujukan untuk mengawasi apakah kredit yang diberikan oleh bank umum sesuai dengan keinginan pemerintah ataukah tidak. Misalnya : untuk mendukung kredit ekspor.
8.Menarik atau memusnahkan uang lama ⇒ Menarik atau memusnahkan uang lama dilakukan bank sentral dalam rangka mengurangi jumlah uang beredar. Dulu kita masih menggunakan uang logam Rp5,- ; Rp10,- dan uang kertas Rp100,- merah. Sekarang, kita sudah tidak menemui (menggunakan) uang-uang tersebut karena bank sentral telah menariknya dari peredaran. Penarikan tersebut selain untuk mengurangi jumlah uang beredar juga untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Uang Rp5,- ditarik karena sudah tidak berfungsi lagi di masyarakat, sudah tidak ada satu pun barang yang bisa dibeli dengan uang sebesar itu.