Sejarah

Pertanyaan

latar belakang peran kerajaan islam dalam proses integrasi?

1 Jawaban

  • Masuknya bangsa Barat (Eropa) di kawasan Nusantara yang memaksakan monopoli perdagangan, berpengaruh terhadap proses integrasi bangsa sejak abad ke-16. Hal ini disebabkan oleh dua faktor. Pertama, melalui perdagangan antarpulau pada zaman kejayaan Islam terjadi pertukaran budaya, pengalaman, dan pengetahuan yang berasal dari pedagang yang memiliki latar belakang etnis berbeda-beda tersebut. Mereka melihat bahwa terdapat persamaan di antara mereka, seperti, agama yang dianut, budaya, bentuk fisik , dan warna kulit. Mereka melihat bahwa pedagang Nusantara memiliki persamaan. Persamaan tersebut semakin terasa setelah dibandingkan dengan agama, warna kulit, dan bentuk fisik pedagang Barat.
    Kedua, perasaan sama di antara mereka semakin meningkat setelah sama-sama dirugikan oleh pendatang Barat melalui politik monopoli, pembatasan, kekerasan, dan kelicikan. Dengan demikian, timbullah solidaritas di antara para pedagang Nusantara untuk menghadapi kekuatan pedagang asing tersebut. Walaupun secara politis hal itu tidak dibuktikan dalam tindakan perlawanan bersama, perasaan solidaritas telah memperkuat aspek ideologis atau moral bahwa monopoli, pemaksaaan kehendak, kekerasan, dan kelicikan pedagang Barat harus dilawan. Perkembangan historis dalam aspek pelayaran dan perdagangan tersebut berpengaruh terhadap proses integrasi bangsa. Secara historis, dapat dikatakan bahwa konsep bangsa ditandai dengan adanya persamaan dalam hal budaya, sistem kepercayaan, adat istiadat, dan kepentingan bersama. Para pedagang Nusantara memiliki kepentingan bersama untuk mengambil perannya kembali di bidang perdagangan setelah kejayaan mereka diruntuhkan oleh kelicikan dan monopoli dagang bangsa Eropa. Sikap fair (wajar) berupa persaingan bebas dan terbuka melalui laut Nusantara ternyata disalahgunakan oleh pedagang Barat. Sikap solidaritas sebagai satu bangsa, timbul setelah mereka memiliki kepentingan bersama untuk menghadapi monopoli dan kelicikan padagang asing tersebut. Walaupun secara politis baru terwujud pada abad ke-20 (17 Agustus 1945), konsepsi bangsa yang terintegrasi sudah dirintis melalui perkembangan historis pelayaran dan perdagangan sejak abad ke-16.

Pertanyaan Lainnya